Minggu, 09 Desember 2018

Panji Pagar Nusa

Bendera Pagar Nusa adalah bendera dengan ketentuan(spesifikasi)sebagai berikut:

Warna bendera putih,ditengahnya terdapat lambang PagarNusa yang terlukis dengan warna hijau dan ditambahkan tulisan PagarNusa.

Ukuran bendera adalah120x90cm atau disesuaikan dengan jenis keperluan. perbandingan panjang lebar adalah 4:3.

Penggunaan/pemakaian bendera Pagar Nusa harus dijaga kehormatannya,baik didalam ruangan maupun diluar ruangan.

Pemasangan bendera Pagar Nusa dalam ruang resepsi resmi,ruang rapat ruang kerja dikantor atau pengibaran dihalaman kantor harus disertai dengan bendera Nahdlatul Ulama dan bendera Nasional sang Saka Merah Putih dengan ukuran yang sama,letak bendera Pagar Nusa disebelah kiri,bendera NU ditengah dan bendera Nasional disebelah kanan.

Pemasangan bendera Pagar Nusa diluar ruangan diutamakan dalam setiap kegiatan organisasi PagarNusa,pada upacara Nasional, setiap Harlah PagarNusa (dihalaman kantor atau pusat kegiatan milik NU),dalam kegiatan peringatan hari besar Islam atau acara intern PagarNusa dan perangkatnya.

Semua struktur dibawah PagarNusa dilarang membuat bendera tersendiri yang berbeda dengan bendera PagarNusatanpa persetujuan Pimpinan Pusat.

Ini Aku

" Bukan seorang ksatria orang yang mengatakan itu Bapak ku, melainkan seorang ksatria berkata, INI AKU "
Gambar mungkin berisi: 1 orang, teks

Kaderisasi Pagar Nusa

Kaderisasi adalah proses pendidikan bagi anggota Pagar Nusa yang berlangsung secara bertahap dan terus menerus agar tugas, peran, fungsi Pagar Nusa dapat berjalan dengan cepat, terorganisir, massif dan sistemis.

Kader adalah anggota dan pengurus Pagar Nusa di semua tingkatan yang menjalani proses kaderisasi di lingkungan Pagar Nusa.

Jenjang kaderisasi formal, terdiri dari:

Kaderisasi Pratama yaitu Majelis Pendidikan Kader Dasar Pagar Nusa tingkat Pimpinan Anak Cabang, Ranting dan Rayon yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Pagar Nusa;

Kaderisasi Pelopor yaitu Majelis Pendidikan Kader Penggerak Pagar Nusa tingkat Pimpinan Wilayah,
Pimpinan Cabang dan Pimpinan Cabang Istimewa yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Pagar Nusa;

Kaderisasi Paripurna yaitu Majelis Pendidikan Kader Pemimpin Nasional yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Pagar Nusa;

Materi Dasar kaderisasi meliputi :
Ke-PagarNusa-an, Ke- Nahdlatul Ulama-an, Ke-Islam-an,Ke-Indonesia-an.
Gambar mungkin berisi: 8 orang, termasuk Ahmed Mas dan Amirudin Faisal, orang tersenyum, orang berdiri

Pasukan Inti Pagar Nusa

Lambang PASTI terdiri dari bola dunia, garis lintang, garis bujur dan garis khatulistiwa; trisula besar terletak di tengah bola dunia; sembilan bintang sudut lima yang tersebar melingkar dengan bintang di bagian tengah atas yang lebih besar; sayap di sebelah kanan-kiri bola dunia berjumlah dua belas; segi tiga sama kaki yang menaungi bola dunia; pita dibawah bola dunia bertuliskan “La Gholiba Illa Billah” dalam huruf Arab; tali yang mengelilingi logo berjumlah sembilan puluh sembilan; tulisan PASUKAN INTI setengah lingkaran di bagian atas dan tulisan PAGAR NUSA setengah lingkaran di bagian bawah. Lambang berwarna kuning keemasan dengan dasar hijau.

Arti Lambang

Bola dunia, garis lintang, garis bujur dan garis khatulistiwa, bermakna bumi, persada nusantara, visi kesemestaan dan misi rahmatal lil alamin yang berorientasi duniawi dan ukhrowi, material dan spiritual, lahir dan batin, secara utuh dan menyeluruh.

Trisula terletak di tengah bola dunia, bermakna tiga orientasi organisasi, yaitu : keolahragaan, keislaman dan keindonesiaan. Trisula termasuk jenis senjata yang tertua dan cukup luas penyebarannya di bumi nusantara. Penggunaan simbol trisula juga dimaksudkan agar pelestarian dan pengembangan pencak silat oleh Pagar Nusa tidak tercerabut dari bela diri asli Indonesia.

Bintang sudut lima sebanyak sembilan buah yang tersebar melingkar dengan bintang di tengah lebih besar, bermakna pola kepemimpinan Wali Songo, idealisasi cita-cita tertinggi yakni mencapai kemuliaan sekaligus idealisme organisasi yang memuat sembilan nilai, yaitu : kemerdekaan, keadilan, kebenaran, kejujuran, kerakyatan, persaudaraan, persamaan, kesederhanaan dan keseimbangan.

Dua belas sayap melambangkan dua belas gerakan salam Pagar Nusa.

Segi tiga sama sisi melambangkan keseimbangan pelaksanaan ajaran Islam ahlu sunnah wal jamaah yang meliputi Iman, Islam dan Ikhsan atau ilmu tauhid, ilmu fiqh dan ilmu tasawwuf.

Tulisan huruf Arab yang terbaca “La Gholiba Illa Billah” pada pita yang berada di bawah bola dunia bermakna tidak ada yang menang (mengalahkan) kecuali dengan pertolongan Allah, sebagai tata nilai bela diri khas Pagar Nusa.

Tali yang mengelilingi lambang berjumlah sembilan puluh sembilan melambangkan Asma’ul Husna.

Warna hijau melambangkan kedamaian, kebenaran dan kesejahteraan.

Warna kuning keemasan melambangkan optimisme, semangat/ghiroh, kecintaan dan kesetiaan kepada organisasi.

Tugas pokok PASTI : Menjalankan tugas Pagar Nusa dalam hal Deteksi dini, pengamanan, Latihan Khusus, Logistik, Strategi dan Taktik, Humas, Anti Teror , Teknologi Informasi, SAR, bantuan kemanusiaan.

Fungsi PASTI : Sebagai perangkat organisasi Pagar Nusa di bidang kepasukanintian. Menjalankan tugas-tugas perbantuan di lingkungan NU Menjalankan tugas tugas perbantuan umum Menjalankan tugas tugas perbantuan internasional.

Kegiatan-kegiatan PASTI meliputi : Melaksanakan Deteksi dini, pengamanan, Latihan Khusus, Logistik, Strategi dan Taktik, Humas, Anti Teror, Teknologi Informasi, SAR, bantuan kemanusiaan.Melaksanakan tugas-tugas perbantuan di lingkungan NU,tugas tugas perbantuan umum, dan tugas tugas perbantuan internasional.Meningkatkan wawasan, kapasitas dan kecakapan teknis pasukan inti (PASTI).

Makna dan Lambang Pagar Nusa

a.Bola dunia,garislintang,garis bujur dangan garis khatulistiwa,bermakna bumi, persada nusantara,visi kesemestaan dan missi rohmatan lil‘alamin yang berorientasi duniawi dan ukrawi,material dan spiritual,lahir dan batin, secara utuh dan menyeluruh;

b.Trisula terletak ditengah bola dunia,bermakna tiga orientasiOrganisasi, yaitu:keolahragaan,keIslaman dan ke Indonesiaan.Trisula termasuk jenis senjata yang tertua dan cukup luas penyebarannya di bumi nusantara.
Penggunaan simbol trisula juga dimaksudkan agar pelestarian dan pengembangan pencak silat oleh Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa tidak tercerabut dari identitas beladiri asli Indonesia.

c.Bintang sudut lima sebanyak sembilan buah yang tersebar melingkar dengan bintang di tengah lebih besar,bermakna pola kepemimpinan wali songo, idealisasi cita-cita tertinggi yakni mencapai kemuliaan sekaligus idealisme Organisasi yang memuat sembilan nilai yaitu: kemerdekaan, keadilan, kebenaran, kejujuran, kerakyatan,persaudaraan,persamaan,kesederhanaan, dan keseimbangan;.

d.Tulisan Pencak Silat Nahdlatul Ulama menghimpun segenap professional seni beladiri NU guna membantu pencapaian tujuan NU dan mengawal terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia; Pencak Silat Nahdlatul UlamaPagar Nusa merupakan alat dari Pagar Nahdlatul Ulama dan Bangsa.

e.Tulisan huruf Arab yang terbaca“La Gholiba Illa Billah”pada pita yang melingkupi bola dunia,bermakna“tidak ada yang menang (mengalahkan) kecuali dengan pertolongan Allah“sebagai tata nilai beladiri khas Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa;

f.Garis kurva segi lima,bermakna rukun Islam,dan sekaligus simbol kecintaan kepada bangsa dan negara yang berdasarkan Pancasila;

g.Garis tepi sebanyak tiga buah yang sejajar dengan garis kurva,bermakna tiga pola utama cara pandang hidup warga NU yaitu:Iman,Islam dan Ihsan yang berjalan bersama.
Makna warna-warna yang ada dalamlambang PagarNusa adalah:
a. Hijau, bermakna kesejukan,kesuburan dan kemakmuran bumi nusantara serta ketenangan,kesejahteraan dan kebahagiaan anggota Pagar Nusa,warga NU danseluruh rakyat Indonesia secara lahir dan batin,duniawi dan ukhrawi;
b. Putih, bermakna kesucian jiwa,ketulusan hati, kesungguhan,ketegasan, kebenaran kata dan perbuatan serta keberanian moral dan sikap

Pagar Nusa

Organisasi ini bernama PagarNusa atau dapat disebut Pencak Silat Nahdlatul Ulama PagarNusa. Pagar Nusa didirikan pada tanggal 22 Rabiul Akhir 1406 H bertepatanbdengann3Januari 1986 M di Pondok Pesantren Lirboyo Jawa Timur, untuk waktu yang tidak terbatas.Pagar Nusa adalah Badan Otonom Nahdlatul Ulama berbasis profesi yang bergerak melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama pada pengembangan seni,tradisi,budaya,olah raga Bela diri pencak silat,ketabiban/pengobatan alternatif dan pengabdian masyarakat.Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,Pagar Nusa berasaskan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia serta UUD 1945.

Pagar Nusa beraqidah Islam menurut faham Ahlussunnah Wal Jama’ah sesuai dengan fikrah, harakah, dan amaliyah Nahdlatul Ulama sebagaimana dimaksud oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama. Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa didirikan dengan tujuan: 

(1) Pembinaan,pengembangan,pelestarian dan pendayagunaan profesi seni,budaya,beladiri pencaksilat dan ketabiban dengan segala aspeknya,baik aspek seni,budaya,beladiri pencak silat dan ketabiban sebagai cabang olahraga,maupun seni,budaya,dan aspek Ketabiban (mentalspiritual) dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang berbudi luhur dan Pancasilais;

(2) Berlakunya ajaran Islam menurut faham Ahlussunnah WalJama’ah dan menganut salah satu dari madzhab empat ditengah-tengah kehidupan masyarakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Gambar mungkin berisi: 8 orang, orang berdiri dan dalam ruangan